India Kebingungan Penuhi Kebutuhan Minyak Goreng! Indonesia Setop Ekspor Minyak Goreng
India Kebingungan Penuhi Kebutuhan Minyak Goreng! Indonesia Setop Ekspor Minyak Goreng

India Kebingungan Penuhi Kebutuhan Minyak Goreng! Indonesia Setop Ekspor Minyak Goreng

Keputusan Indonesia untuk menghentikan ekspor minyak goreng ditanggapi positif dari beberapa pihak. Diketahui Indonesia setop ekspor minyak goreng karena beberapa waktu sebelumnya harga minyak goreng di pasaran terbilang tinggi.

Untuk menstabilkan harga minyak goreng dalam negeri yang beberapa waktu terakhir terus melonjak karena perang Ukraina dan juga pandemi Covid 19 tentu keputusan hentikan ekspor minyak dalam beberapa waktu mampu memberi dampak positif.

Hanya saja diketahui dampak dari dihentikannya ekspor minyak goreng ke luar negeri membuat India kalang kabut untuk bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri dari skala industri besar dan kecil

Minyak goreng sendiri dianggap sebagai bagian integral di konsumsi makanan negara India. Negara India juga menjadi konsumen terbesar kedua di dunia hingga menjadi negara dengan jumlah impor terbesar minyak goreng saat ini.

Baca Juga : Sering Ekspor Emas Bernilai Miliaran, Ada 5 Negara Penghasil Emas Terbesar di Dunia

Indonesia Setop Ekspor Minyak Goreng, India Kalang Kabut

Diketahui angka 56% dari kebutuhan minyak goreng di India masih sistem impor hingga ditujukan oleh beberapa negara lainnya.

Saat ini warga India telah menggunakan minyak goreng dari bahan dasar kedelai, bunga matahari dan juga kelapa sawit.

Pada sisi bahan minyak sawit sendiri nilai impor dari India mencapai 90% dibandingkan kebutuhan Indonesia juga Malaysia.

Untuk itu, Indonesia juga dikenal sebagai penyumbang ekspor minyak goreng ke India, hingga akhirnya nilai kebutuhan minyak goreng ketika terjadinya penghentian ekspor minyak goreng pasti berdampak buruk.

Setengah kebutuhan minyak goreng dari bunga matahari juga berasal dari Ukraina dan Rusia dengan nilai persentase 80% ekspor secara global.

Secara tidak langsung perang di Ukraina sendiri bisa mengurangi 25% pasokan minyak goreng dari bahan matahari terutama berdampak pada tahun fiskal ke depan.

Baca Juga : Empat Ekosistem Pendukung Ekspor yang Beri Jaminan Nilai Cuan Besar Bagi UKM

Setelah Indonesia setop ekspor minyak goreng tentu saja cadangan minyak sawit di Malaysia sebagai produsen kedua dunia saat ini telah memperketat dari proses ekspornya.

Sampai saat ini India telah menghabiskan anggaran mencapai 20 miliar Dolar untuk bisa impor minyak goreng dimana angka tersebut dikenal dua kali lebih besar dibandingkan dua tahun lalu.

Dilansir dari pernyataan  BV Mehta DIrektur Sovent Extractors Association sebagai satu asosiasi perdagangan minyak goreng, pada 3/5/2022 menjelaskan bahwa tidak ada negara yang sangat tergantung pada sektor impor. Saat ini terjadi krisis besar sehingga ada pelajaran untuk bisa mengurangi ketergantungan di sektor impor.

India sendiri telah mengurangi tarif impor minyak goreng untuk bisa mengurangi resiko kenaikan harga. Hanya saja harga yang sudah melonjak pada tahun 2020 dan juga adanya gangguan di satu pasokan terjadi karena kondisi perang Ukraina mampu memberi dampak buruk pada kondisi harga minyak goreng.

Terbukti adanya perang Ukraina dan Rusia ditambah lagi Indonesia setop ekspor minyak goreng juga berdampak pada peningkatan harga minyak sawit global mencapai angka 300% di dua tahun terakhir.

Bahkan untuk jenis minyak goreng yang disukai tersedia di beberapa tujuan yakni hotel, rumah tangga, restoran dan industri roti di India.

Tidak heran bila harga minyak goreng bisa naik lebih besar mencapai 20% kurang dari satu bulan saja. Ada beberapa laporan dimana masyarakat telah melakukan penumpukan pasokan karena secara tidak langsung makanan di jalanan India berjenis gorengan.

Tidak hanya itu, Indonesia setop ekspor minyak goreng juga akan berdampak jangka panjang hingga India harus cepat mencari cara agar harga dan kebutuhan minyak goreng benar-benar terpenuhi.